Radiohead

Radiohead : Band Terbaik Sepanjang Masa




Radiohead :: Pernah Mainstream


Radiohead adalah band asal Inggris yang membuat saya tergila-gila sejak kecil hingga sekarang. Izinkan saya menulis dengan penuh kegilaan membahas Radiohead yang sebenarnya tak akan pernah bisa habis dibahas dengan hanya tulisan ini. Sebelum lebih jauh membahas, banyak teman saya bilang bahwa menyukai Radiohead adalah sesuatu yang unmainstream. Tapi tahukah bahwa Radiohead juga pernah menjadi band mainstream ? Saya yakin bukan tujuan utama Radiohead menjadi mainstream, dan WTF dengan semua itu. Karya demi karya yang membuat Radiohead adalah Radiohead. Mainstream ataupun tidak mainstream, orang lain yang tentukan. Si pembuat karyanya sendiri belum tentu meng-iya-kan. Bisa saja tidak pernah peduli. Eksplorasi, inovasi, anti-stagna, begitulah musik Radiohead dari album ke album. Dengan begitu, musiknya selalu lebih maju beberapa step daripada jamannya.


Tidak bisa dikategorikan apa itu musik Radiohead, ketika peralihan OK Computer ke Kid A, dihajar Amnesiac, rubah lagi di Hail To The Thief. Mungkin ada satu yang konsisten dari mereka, yaitu artwork Radiohead selalu punya tema yang sama yaitu.. Postmodernism !


Dari cover album Pablo Honey sampai yg terakhir, The King of Limbs. Semua artwork-nya punya nuansa yg sama. Permainan tanda. Hyper-signs. Bahkan semakin terkonsep di album Amnesiac. Dengan artwork W.A.S.T.E nya yang berkembang ke merchandising mereka hingga hari ini. Artwork W.A.S.T.E Radiohead menyikapi isu lingkungan. Dengan music+artwork mereka menyampaikan message untuk mencintai planet ini. Edan !


Hal-hal ini yg membuat Radiohead semakin sexy di mata saya pribadi. It's not only the music. Radiohead is a movement. Semakin banyak memperhatikan, menggemari Radiohead selama ini, semakin tergila-gila. Inspirasi dalam berkarya. Menurut saya Radiohead adalah band terbaik sepanjang masa.



Radiohead :: Perjalanan dari Album ke Album


Kayanya ya Radiohead ini membuat albumnya awal-awal berdasarkan pengalaman hidup mereka kemudian bertransformasi refleksi pengalaman orang lain. Semisal: Creep, Thinking About You, Anyone Can Play Guitar, Ripcord. Menjadi bukan siapa-siapa adalah kemewahan pada jaman itu. Sejaman dengan Nirvana, Pearl Jam, Smashing Pumpkin, ketika spirit nothingness adalah spirit melakukan perubahan. Curi dengar dari paman saya yang nyetel Pablo Honey berulang-ulang. Mainstream pisan jaman eta jigana Radiohead, terutama Creep. Urang masih SD dengekeun Pablo Honey (kokolot begog) jadi maaf kalo sotoy haha.. Namanya juga interpretasi Radiohead gaya bebas.


1994. The Bends. Konsep musik Radiohead belum move on. Masih galau karena cewe, cinta tak berbalas, dan hal-hal senada. Sebut saja Fake Plastic Trees.. Dengan kalimat terakhir lagu itu yg menyayat hati.. IF I COULD BE.. WHO YOU WANTED.. ALL THE TIME..


Nice dream, The bends, High & Dry, My Iron Lung, Black Star.. Ah ngoet pokoknya mah album The Bends ini. Atau dengan kata lain nyeredets. Pablo Honey - My Iron Lung - The Bends Radiohead  91-94 kuatka nyeri.. Nyeri moal bisa diubaran. :))


1997. OK Computer Radiohead mulai berubah. Membawa kegalauan ke level yang lebih gawat. Di OK Computer ini artwork nya mulai pianjingeun (baca: keren pisan).


[gallery ids="1625,1627,1626"]

Ini hyper-signs yang tadi saya bicarakan sebelumnya tentang artwork Radiohead. Simbol-simbol post-modernism makin serius di OK Computer. Jadi ya di tahun 97 itu saya masih SMP, jadi abg nanggung dengerin Radiohead itu menjadi merasa paling keren, merasa pang aingna kalo bahasa Sunda-nya mah. Walau jaman itu terpengaruh juga banyak musik-musik keren lain yang sejaman, namun tetep balik lagi ke Radiohead  ketika sudah sampai kamar di rumah.



KID A adalah transformasi musik Radiohead  yang brilian. cek Idioteque, Optimistic, In Limbo, The National Anthem. Women and children first.. Women and children first.. Konon inspirasi Kid A itu dari dunia anak yang selalu punya dunia imajinasi sendiri. Bukankah saat kecil kt adlh penghayal ? Lalu hal itu berubah seiring waktu kita tumbuh dewasa. Kita lupa akan indahnya dunia khayalan. Berhadapan dengan realitas. Padahal realita adalah ilusi. Ilusi yg dipaksakan menjadi nyata. Itulah realita. Radiohead  menyinggung kita, untuk bermimpi, be happy as a kid. KID A.


Amnesiac. Di album ini ada logo artwork yg menjadi cikal bakal W.A.S.T.E official merchandise Radiohead. Logo beruang sederhana ini sudah ada sejak tahun 2000, namun mulai ditampilkan di Amnesiac. Tak ada arti khusus yang pernah dijelaskan oleh mamang Radiohead tentang logo beruang itu. Namun mungkin saja arahnya ke polar bear yang mengalami ancaman kepunahan akibat climate change. Begitulah kira-kira, sebuah propaganda peduli lingkungan.




Iya sotoy tingkat dewa.. etapi bisa jadi.. Karena di album berikutnya, Amnesiac ada lagu Life in A Glasshouse, Pyramid, Hunting Bears. Belum lagi ada You And Whose Army ? , I Might Be Wrong. Semua mengarah kepada refleksi tentang kerusakan lingkungan.


Lanjut ke Hail To The Thief. Album ini banyak dikaitkan dengan megalomaniac pada jaman itu, 2003. Kanjeng GB yang emicu banyak peperangan. Gelo Budug. Eh George Bush maksudnya. Silakan cek lagu2 album ini.. 2+2=5, Myxomatosis, dan masih banyak lagi. Radiohead  memang contoh paling sarap untuk musik yang kritisi politik busuk. Bahkan nama albumnya juga sudah Hail To The Thief. Jadi menyampaikan kebenaran itu tak perlu berkoar-koar juga bisa loh, bikin musik, bikin movemen dengan seni. Berkarya


Lanjut ah.. Kaya dakwah ini tulisan ya hehehe.. Oke selanjutnya adalah In Rainbows Radiohead. Waktu ngeluarin album In Rainbows ini, mereka melawan semua arus. Radiohead membebaskan fansnya membeli In Rainbows di situsnya di tahun 2007 dengan harga berapapun. Sekalian melihat siapa yang mengapresiasi mereka dengan baik. Ada yang beli gratis, cuma bayar shipping, ada yang beli dengan mahal semahal-mahalnya. Nah teknik pemasaran mereka ini menjadikan pro kontra untuk banyak musisi di seluruh dunia dan bahkan pakar marketing ikut banyak bicara hahaha. Cara cerdas menyampaikan pesan. Tapi ditanya soal caranya yang nyeleneh itu, woles banget jawabnya Radiohead.. Ya daripada dibajak, sekalian aja kita jual sebebasnya, sekalian pengen tau mana yang diehard fans.


Nah ada lagi efek kolaborasi Radiohead  dengan para fansnya, yaitu degan membuat video contest. Jeng jeng jeng ! Nih >> In Rainbows Music Video Contest Judged by Radiohead. Dan ini yang menangnya, dari Jepang, disimpan di myspace nya Radiohead >> Radiohead - 15 Step - by Kota Totori. Efek kolaborasi dan membuat pembeda dengan yang lain adalah salah satu pelajaran marketing yang bisa diambil dari Radiohead In Rainbows.




The King Of Limbs (2011) Radiohead bikin pembeda lagi. Di album ini yang menarik adalah Radiohead memanfaatkan 2 channel social media dengan sangat keren. 2 socmed itu adalah Twitter dan Youtube. Cukup 2 itu saja, tapi efeknya ya edan parah. Radiohead share link youtube videoclip Lotus Flower mereka lewat Twitter. Kemudian menjadi TTWW. Dan berjuta-juta viewer youtube yang membuat videoclip ini bersejarah. Ini dia videonya >> Lotus Flower.


Beres nih pembahasannya. Semoga terpuaskan dan mari mulai bergabung bersama kami menjadi penggila Radiohead. Orang yang menggilai Radiohead biasanya keren-keren loh karya di bidang masing-masing karena inspirasi musik dan semua movement yang Radiohead lakukan. Ga percaya ? Mau bukti ? Salah satunya ada Stephenie Meyer yang bikin buku Twilight Saga Series itu. Dan tentu Maicih lah salah satu karya fans Radiohead yang keren tak terbantahkan hahaha iklan ujungnya ya. :))

Comments