BELAJAR DARI BCA

Sebulan lalu dapat undangan dari BCA yang kebetulan bisa dibarengin sama edutrip istriku sebagai mahasiswi MAB UNPAR. Jadilah sebuah trip sabondoroyot prodi MAB UNPAR yang otomatis ada gila-gilanya. Berangkat subuh dan kembali subuh, bertepatan dengan kemacetan akibat demo buruh, universe seperti memberi sinyal bahwa semuanya terkoneksi, everything happens for a reason.

Melihat langsung ke dalam perusahaan raksasa BCA bekerja di balik layar adalah sebuah pengalaman berharga yang memperkaya cakrawala nalar. Dengan nasabah 30 juta orang dan putaran uang triliunan rupiah setiap hari membuat mereka sangat agile sekaligus memberi banyak ruang untuk error. Satu langkah kecil saja bisa menggerakkan ekonomi Indonesia dan mengubah peta permainan banyak industri.

Tapi yang membuatku mind-blowing, keputusan mereka untuk mengelola organisasi bukanlah dengan top down management, tapi justru scrum process dengan pola PDCA yang menciptakan banyak mini companies semuanya bergerak untuk menciptakan satu ekosistem bersama : better, faster, cheaper, safer.

Semua penting, semua berproses. Pendekatan mereka terhadap people-data-technology adalah yang terbaik sejauh ini di Indonesia. Goal mereka bukanlah main-main, menjadi yang terbaik di dunia. Like anjir hey kalem se-globe banget nih patokannya ?

Apalah aku yang baru membidik Asia Pasifik, apalah aku dengan mimpi-mimpiku. Merasa sangat kecil tapi juga merasa energized, karena ada value BCA yang sama, mereka memulai dari satu keputusan, mereka berinovasi dari kejatuhan dan keribetan. Mereka siap menghadapi masalah, ketika yang lain menghindarinya. Mereka teh mamprang !

Di situlah aku merasa ah bisa lah hahaha, ulah kagok, DNA kita dari hal yang sama gilanya. Kita sama-sama bisa menaklukkan dunia.












Bonus slide terakhir, bersama teman baik jaman di UNPAR si gilda Mr. Acay.. ternyata dia dan timnya yang banyak melahirkan inovasi gila BCA 10 tahun terakhir ini. Connecting the dots. Sabar, semua ada waktunya.

All reactio

Comments