33 Tahun Bob Merdeka


33 years of prosperity

396 months of happiness
1716 weeks of fun
12045 days of laughter
289080 hours of good luck
17344800 minutes of joy
1040688000 seconds of success







33 tahun umur masehi yang bisa disyukuri, semoga menjadi umur yang penuh berkah untuk menjadi ladang amal dan penghapus dosa. Alhamdulillah begitu banyak ujian yang telah terlewati, semoga semakin sabar dan terus mendewasakan. Banyak juga yang Allah limpahkan di balik setiap kejadian, di balik setiap peristiwa ada hikmah besar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Benar adanya ungkapan bahwa dari kekalahan kita selalu belajar, di situlah Allah justru sayang banget sama kita.

Bersyukur dilahirkan dari rahim seorang ibu yang luar biasa, yang menafkahi ketiga anaknya dengan jerih payah sebagai single parent berpuluh tahun, saya tahu itu adalah hal yang tidak pernah mudah, tapi beliau berjuang semampunya hingga pribadi ini bisa tumbuh dewasa hingga detik ini. Bersyukur juga dianugerahi istri yang mendampingi perjuangan hidup dari titik 0 bahkan titik minus, bahkan ketika terpuruk pun selalu punya energi untuk bangkit karena keyakinannya dan visi akan masa depan yang lebih baik. Ditambah dititipkan oleh Allah karunia luar biasa 2 anak yang menjadi penyejuk hati, banyak hal yang selalu bisa buat ketawa karena kelakuan-kelakuan mereka yang seringkali nyeleneh, lucu, dan menggemaskan, ya namanya juga anak-anak. Alhamdulillah, saya jadi mengerti betapa indahnya menjadi orang tua, dan begitu istimewanya punya orang tua yang utuh lengkap. Tak terbayang ya betapa pedihnya anak yatim yang tak pernah bertemu orang tuanya, saya yang masih diberikan kasih sayang seorang ibu saja tanpa kehadiran ayah karena perceraian. Tumbuh dari kecil hingga usia 25 tahun tanpa bertemu ayah saja rasanya itu sangat kurang banget, penuh dengan gejolak di dalam dada terutama saat remaja. Duh apalagi anak yatim. Benar kata Nabi, sayangilah anak yatim. Agar kita selalu bersyukur ketika mengasihi mereka.

Masih jauh sebenarnya dari ekpektasi pribadi ini untuk menjadi sosok ayah sekaligus suami yang terbaik buat mereka, juga sebagai anak pun untuk ibu tercinta masih merasa sangat kecil pengabdian 'mulang tarima' pada beliau. Masih begitu banyak yang belum tercapai dari dreams dan goals yang dikejar. Tapi tugas manusia hanyalah berusaha, Allah yang berkehendak atas segala sesuatu. Saya selalu punya prinsip yang terpenting dalam kemenangan itu bukanlah kemenangannya itu sendiri, tapi cara kita menang, cara kita berjuanglah yang paling utama. Kalau saja besok lusa umur ya ga pernah tahu, mungkin saja saya meninggal lebih dulu daripada keluarga yang Allah titipkan untuk saya cintai dan sayangi dalam rangka ibadah pada-Nya, semoga apa yang saya lakukan buat mereka yang belum seberapa ini menjadi jalan menuju ridha Allah. Dan kalau saya masih diberi tambahan waktu untuk membahagiakan mereka, semoga selalu dikuatkan untuk terus berjuang dan berjuang tanpa kenal lelah dan tak pernah menyerah sedikitpun apapun yang terjadi untuk memberikan yang terbaik, selalu selamanya. 

Dan goal yang lebih besar adalah menjadi manfaat bagi sebanyak mungkin orang yang bisa saya jumpai, sumbangsih kecil untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik untuk kita hidup dan menghidupi. Lewat semua daya dan upaya, dari berbagai penjuru mata angin yang Allah kehendaki untuk saya sentuh, saya sapa, saya ajak bicara, menginspirasi, melatih, mengembangkan potensi, memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Untuk karyawan Maicih yang silih berganti bongkar pasang, dari yang sudah hilang dan selalu ada, dari yang tidak amanah hingga yang masih setia bersama kami sampai hari ini, semoga semuanya menjadi pengalaman berharga dan terus berbuat baik hingga detik terakhir nafas berhembus. Untuk mitra-mitra bisnis Tiens yang juga berjuang bersama bahu membahu, dari yang sudah entah ke mana dan masih terus bertumbuh bersama, semoga perjuangan kita semua menjadi jalan manfaat untuk jutaan orang lainnya di manapun Allah tumbuhkan bisnis kita.

Semoga masih ada waktu untuk terus berbuat baik...

Comments