Saung Angklung Udjo

Inspirasi Bisnis Saung Angklung Udjo


Inspirasi Bisnis -- Udjo Ngalagena


Inspirasi bisnis Bobmerdeka.com kali ini datang dari salah satu Maestro Kesenian Sunda terutama kesenian Angklung. Udjo Ngalagena dengan Saung Angklung Udjo (SAU) yang didirikannya adalah sebuah inspirasi bisnis melestarikan budaya hingga membuatnya menjadi sebuah bisnis yang penuh manfaat untuk lingkungan sekitar dengan berbasis pertunjukan seni budaya adalah inspirasi bisnis dengan story-telling yang kuat.



Dari kisah yang saya dapatkan dari obrolan dengan Kang Taufik Hidayat Udjo, penerus bisnis sekaligus Direktur Utama Saung Angklung Udjo yang juga tentunya salah satu putra dari Udjo Ngalagena bahwa SAU memulai dengan sangat sederhana lewat pementasan demi pementasan angklung dalam skala kecil di sanggar yang beliau dirikan di daerah Padasuka, Bandung.


Cara promosi beliau pun sederhana namun luar biasa gigih, Udjo Ngalagena bersepeda keliling kota Bandung mendatangi hotel-hotel untuk memberikan selebaran tentang pertunjukan kesenian di sanggar yang beliau dirikan. Dari kegigihan dan kesederhaannya tersebut, cerita tentang sanggar ini menyebar hingga akhirnya berdatangan tamu-tamu baik turis dalam negeri maupun luar negeri untuk melihat pertunjukan seni khususnya angklung. Jiwa entertainer Udjo yang mampu menyatukan antara kesenian, anak-anak dan lingkungan menjadi sebuah sajian pertunjukan yang harmonis di depan para pengunjungnya tiap harinya.


Namun, itu semua tak dicapai dengan mudah. Perlu kerja keras yang konsisten, dan memerlukan passion yang luar biasa untuk membuat SAU menjadi bisnis yang besar seperti sekarang.  Kang Taufik bilang bahwa di awal tak banyak kunjungan seperti hari ini, beliau masih ingat betul ketika ayahnya tetap melakukan latihan angklung dengan semua anak-anak dan lingkungan sekitar sanggarnya walau tanpa pengunjung sekalipun. Apa yang dilakukanya dengan berpikir positif walau tak ada pengunjung berbuah manis tanpa beliau sadari. Dengan setiap hari latihan, otomatis Udjo dan semua yang ikut latihan di sanggarnya menjadi semakin mahir setiap harinya, dan ketika hotel-hotel mengajak tamunya ke sanggar Udjo dijamin akan selalu ada pertunjukan yang sebenarya itu adalah latihan regular tiap hari. Sehingga lambat laun  volume kunjungan ke sanggarnya mulai banyak dengan kualitas pertunjukan yang terus meningkat karena latihan setiap hari itu tadi dan tak disadari menambah value bisnis Udjo sebagai tempat yang selalu ada pertunjukan. Semangat positif Udjo ini harus kita teladani untuk membangun bisnis tanpa mengenal kata menyerah.


Jika teman-teman datang ke SAU hari ini, pasti akan menemukan quotes dari Udjo Ngalagena yang inspiratif di salah satu dindingnya seperti ini:


" What You Are, What Job You Have Choosen, Do It Well, Do It With Love, Without Love, You Are Dead Before You Die "


Udjo Ngalagena adalah seniman legendaris sekaligus pengusaha sukses yang luar biasa.



Inspirasi Bisnis -- SAU di tangan Generasi Kedua


Di tangan generasi kedua, putra-putri dari Udjo Ngalagena membuat Saung Angklung Udjo melaju lebih cepat dan tumbuh semakin besar sebagai sebuah bisnis atau perusahaan. Dengan hasrat yang sama dengan ayahnya untuk melestarikan seni budaya Sunda, Saung Angklung Udjo menjadi salah satu tujuan utama wisata kota Bandung dengan bertaraf skala internasional.




Ini adalah inspirasi bisnis lainnya dari Saung Angklung Udjo (SAU) bahwa di tangan generasi kedua, justru sebuah perusahaan menjadi semakin besar dengan melek terhadap perubahan zaman tanpa meninggalkan spirit ataupun story-telling yang dibangun oleh generasi pertama alias pendiri usahanya. Estafet bisnis ke generasi berikutnya bukanlah perkara yang mudah, terlebih lagi dalam kasus SAU, Udjo Ngalagena memiliki 10 orang putra dan putri. Teman-teman bisa bayangkan bagaimana generasi kedua SAU mengatasi perbedaan pendapat dengan baik hingga bisnis SAU menjadi semakin besar setiap harinya. Saya pribadi belajar banyak dari sisi ini.



Inspirasi Bisnis -- Visi Yang Lebih Besar


Inspirasi bisnis SAU tidak berhenti di pertunjukan regular setiap hari yang teman-teman bisa nikmati setiap harinya dengan skala dan volume kunjungan yang sangat besar. Setiap kali saya ke sana selalu kagum dan geleng-geleng kepala karena puluhan bus datang silih berganti sampai malam. Bisnis apapun di Bandung sepertinya sulit mengalahkan volume kunjungan ke SAU. Teman-teman harus datang langsung untuk membuktikan tulisan saya ini. Namun di luar itu, saya melihat sesuatu yang lebih besar dari goal ataupun visi yang ingin mereka capai di tahun-tahun mendatang. Salah satunya adalah Lembur Udjo, sebuah proyek ambisius dari SAU berikutnya untuk lebih dari sekedar melestarikan budaya tapi menjadi budaya itu sendiri. Sayangnya saya tak bisa membahas lebih banyak untuk yang satu ini, mendingan teman-teman tanya langsung ke Kang Taufik dengan datang langsung ke SAU hehe.. :)




Comments