Belajar dari Andi Cipaganti

Pengusaha Sukses :: Belajar dari Andi Cipaganti



Pengusaha Sukses Bukanlah Sekedar Materi


Pengusaha sukses, bukan pelaba sukses. Maka berusahalah sampai sukses menjadi sebuah kebiasaan, bukan sekedar mencari laba. Belakangan ini banyak bermunculan spirit rich & famous young entrepreneur di Indonesia, di satu sisi sangat bagus untuk pertumbuhan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja baru. Namun di satu sisi, ada yang ingin saya kritik dari sisi semangatnya. Banyak yang bermunculan dengan arus ini agak melenceng arahnya, saya lihat beberapa pengusaha muda ini sedikit-dikit pamer harta, memperlihatkan kehebatan materi, profit, kekayaan, ataupun omzet usaha mereka ditonjolkan. Dan semua ini mulai jadi trend. Sungguh mengerikan dan dangkal menurut saya pribadi.


Kenapa mengerikan dan dangkal ? Semangat pengusaha sukses harusnya bukan saja sekedar materi, terlebih lagi ketika perusahaan yang dibangun belumlah Go Public, buat apa kita memperlihatkan omzet dan segala materi yang diraih. Tak ada kewajibannya sama sekali ! Ketika teman-teman kita ini menumbuhkan spirit show off, spirit saling berkompetisi mengejar materi. Bukankah kesenjangan sosial malah makin melebar karena semangat entrepreneur ini ? Lalu, bagaimana jika spirit ini semakin membesar, dan mengajarkan banyak adik-adik kita yang sedang merintis usaha mengejar ke arah yang sama ? Menjadi congkak, sombong, dan dangkal. Yuk mulai sekarang kita merubah persepsi kita tentang pengusaha sukses. Pengusaha sukses bukan sekedar banyak materi, tapi yang lebih penting adalah pengusaha sukses menjadi banyak manfaat untuk orang lain. Materi yang dimiliki pengusaha sukses adalah materi yang bisa banyak bermanfaat, sayang jika digunakan hanya untuk pamer.



Pengusaha Sukses yang Rendah Hati


Spirit yang kebelinger dari para pengusaha muda ini menurut saya, sangat jauh dengan semangat senior-senior kita yang sudah jauh lebih baik dalam membangun usahanya, dan manfaat untuk masyarakatnya lebih banyak. Mari kita lihat pengusaha sukses Andianto Setiabudi, CEO Cipaganti Group, senior kita semua dalam entrepreneurship, dan role model untuk saya pribadi dalam banyak hal, terutama bagaimana kegigihan beliau dalam membangun Cipaganti menjadi sebuah brand yang mempunyai tempat di hati masyarakat namun tetap rendah hati di dalam kesehariannya.





Apa yang dicapai oleh beliau hari ini adalah buah dari konsistensi, semangat berkarya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, hingga Cipaganti Group bisa menjadi kebanggaan nasional yang mempunyai banyak manfaat untuk kemajuan usaha di Indonesia. Tapi, apa yang beliau upayakan selama lebih dari 25 tahun ini tak pernah sedikitpun saya lihat senada dengan beberapa pengusaha muda jaman sekarang yang salah arah tadi. Andai pun beliau mau sombong, pastilah semua pengusaha muda tadi kalah jauh kan hahahaha.. Tapi beliau tak pernah lakukan itu.



Pengusaha Sukses Pasti Mengalami Kerugian


Dan yang luar biasa adalah beliau bisa sampai di titik hari ini menjadi pengusaha sukses bukanlah berarti terus menerus mengalami keuntungan. Beliau alami banyak fase bertahan bahkan sampai mengalami kerugian karena banyak krisis yang dihadapi dari masa ke masa. Dari mulai krisis moneter 1998, devaluasi nilai mata uang rupiah. Sebuah kisah inspiratif bisnis rental menjadi korporasi nasional. Dan mungkin tak terlalu banyak yang tahu bahwa jauh sebelum beliau terjun ke bisnis rental, beliau adalah pengusaha kerupuk dan biskuit. Dan di saat mengembangkan bisnis kerupuk tersebut, mobil yang beliau pakai untuk mengantarkan pesanan beberapa kali mobilnya mogok dan terguling, sehingga suatu ketika beliau harus mengganti mobilnya yang sudah rusak. Nah, dari situlah beliau menemukan celah bisnis jual beli mobil, yang kemudian berkembang ke rental mobil.


Yang saya pelajari dari beliau ini adalah justru dari banyak kegagalan/kerugian/krisis di dalam perjalanan bisnis, kita bisa menemukan celah bisnis yang tak akan pernah kita duga. Rugi adalah bagian dari usaha. Usaha itu bukan sekedar menjemput laba. Kadangkala ada masa menjemput rugi. Ada istilah proyek rugi untuk pembelajaran. Sesungguhnya ketika orientasi kita bukan laba/rugi maka akan tetap tenang. Karena fokus kita adalah berusaha. Siap jadi pengusaha sukses ? Siap berusaha ketika mempunyai laba dan rugi.


Cipaganti Pasteur


Ketika rugi secara materi dalam usaha. Pasti ada keuntungan di sisi lain. Salah satu yang pasti adalah kemenangan mental. Perusahaan besar pasti pernah pasang surut mengalami rugi. Yang membuat mereka menjadi semakin besar di kemudian hari. Pengusaha sukses dan hebat adalah mereka yang sanggup bertahan di masa krisis, dan mengatasi kerugian dari masa ke masa. Bukan pengusaha yang terus punya untung, tak pernah mengalami penurunan, kemudian celakanya disombongkan seperti pengusaha muda yang saya ceritakan di awal. Bayangkan jika mereka sekalinya rugi, mental drop, bingung, kemudian menyerah.


Semoga teman-teman mulai bisa mengubah orientasi akan semangat berwirausaha. Bukan sekedar laba, materi, profit, omzet. Kemudian memanipulasi banyak orang tanpa juntrungan yang jelas.  Tapi ada hal-hal yang jauh lebih mulia dari semua itu, nilai manfaat dari dunia usaha. Kalau pun ada yang mau ditonjolkan dari usaha kita untuk memperlihatkan eksistensi perusahaan tak masalah sama sekali kok, hanya saja masih banyak sisi-sisi pencitraan pengusaha sukses yang lebih indah daripada sekedar menyombongkan materi. Karya demi karya yang punya banyak manfaat untuk banyak orang adalah salah satu contoh yang bisa ditonjolkan pengusaha sukses, misal program peduli lingkungan, program sosial, sisi kreatifitas, kegigihan berjuang di saat krisis dan masih banyak lagi yang lebih baik untuk ditampilkan. Semoga tercerahkan.

Comments