Efek Rumah Kaca Pandai Besi
Berkenalan dengan Musik Efek Rumah Kaca
Menanti
Seperti pelangi
Setia
Menunggu hujan reda
Kembali ke tahun 2008-2009.. Petikan lagu Desember ini adalah lagu Efek Rumah Kaca yang sering saya putar di kamar saya ketika masih bujangan. Saya memang bukan fans Efek Rumah Kaca garis keras yang hafal semua lagunya, namun beberapa lagu mereka adalah lagu yang seringkali mengisi kehidupan saya saat masih merintis banyak usaha, jauh sebelum saya menemukan Maicih. Ditambah masih mengalami kesendirian (jomblo) , seolah dunia bersikap sangat keras terhadap diri ini. Poek ! (darkness / kegelapan absolut)
Karena syair dari petikan lagu Desember ini, saya menjadi semakin terobsesi dengan benda langit bernama Pelangi. Teman-teman bisa lihat tulisan saya di sini. Betapa jiwa ini begitu rindu ingin menjadi ‘Pelangi’ untuk ibu yang saya cintai dengan sepenuh hati, Mem. Semoga beliau selalu dalam lindungan Allah SWT di manapun beliau berada. Amin.
Obsesi menjadi pelangi ini menjadi semacam adiktif yang berkelanjutan. Setiap kemunculan pelangi di langit, biasanya saya suka menangkap momen tersebut dengan memotretnya atau sekedar memandanginya dengan harapan saya bisa menjadi seindah pelangi untuk orang-orang yang saya cintai.
Menyelamatkan Lokananta
Tak pernah menyangka saya akan dipertemukan sang empunya lagu beberapa tahun kemudian untuk sebuah kepedulian bersama terhadap musik Indonesia. Namun, sebelumnya saya ingin ceritakan terlebih dahulu soal Lokananta. Nama Lokananta ini menjadi nama yang begitu seksi sekaligus miris buat kita semua yang peduli dengan sejarah, budaya, dan pergerakan musik Indonesia. Di twitter, pernah muncul hashtag #SaveLokananta pada akhir tahun 2012 kemarin; tersebutlah White Shoes And The Couples Company dan Glenn Fredly yang melakukan aksi kepedulian lewat karya mereka. Salut !
Lokananta adalah rekaman/label musik pertama di Indonesia yang berdiri pada 1956 di Solo, Lokananta di masa keemasannya memproduksi piringan hitam dan kaset yang mempunyai nilai sejarah untuk bangsa ini. Ruangan arsip Lokananta masih menyimpan ribuan lagu daerah dari seluruh Indonesia dan juga rekaman pidato-pidato kenegaraan Presiden pertama kita, Soekarno. Kini, Lokananta dihantam arus zaman yang membuat jasa mereka untuk bangsa ini menjadi terlupakan, bahkan oleh Pemerintah sendiri. Kemudian, bukankah Kepala Negara kita hari ini pun punya karya musik ya ? Ga rekaman di Lokananta ya ? *nyambung*
Dari kemunculan hashtag #SaveLokanta tersebut, timbul keinginan untuk menjadi bagian pergerakan kepedulian bersama terhadap sejarah, budaya, dan musik Indonesia. Namun, saat woro-woro di twitter itu sangat ramai, saya belum menemukan jalan untuk berkontribusi langsung. Pertama, saya hanyalah penikmat musik, bukan musisi yang bisa melahirkan karya musik yang akhirnya direkam di Lokananta. Kedua, timbul pertanyaan bagaimana caranya kripik atau usaha yang saya punya bisa berperan untuk Lokananta ?
Efek Rumah Kaca Pandai Besi -- Idealisme yang membuahkan karya
Rangkaian perjalanan saya akan adiktif terhadap Pelangi dan keinginan menjadi bagian dari kepedulian bersama Save Lokananta, terjawab sudah oleh Efek Rumah Kaca. Mereka berusaha berkontribusi menyelamatkan Lokananta dengan membuat rekaman Efek Rumah Kaca versi Pandai Besi secara live pada tanggal 9-12 Maret 2013. Ajaibnya teman.. sebuah email masuk dari manajemen Efek Rumah Kaca yang mengutarakan proyek keren mereka ini dan mengajak kami, Maicih untuk ikut berperan serta. Saat pertama kali membuka email-nya pun perasaan saya ga karuan, senang, haru, ya gitu deh campur aduk. Coba bayangkan Efek Rumah Kaca dengan semua karyanya, dan salah satu karyanya membuat saya begitu terobsesi terhadap Pelangi yang cukup sentimentil, kemudian mereka mengajak kami untuk berkolaborasi. Email dari mereka ini adalah email paling membahagiakan di bulan Februari 2013. :)
Tanpa pikir panjang, kami dari Maicih langsung setuju mendukung mereka. Alhamdulillah, inilah yang namanya rejeki, bukti bahwa selalu ada jalan untuk bersama-sama berbuat kebaikan. Asal kita mau, Allah SWT pasti memudahkan jalannya. Semoga perjalanan kecil menyelamatkan Lokananta bersama Efek Rumah Kaca Pandai Besi ini bisa menjadi pelangi untuk jiwa-jiwa yang merindukan apresiasi tinggi terhadap sejarah dan budaya bangsa ini. Terimakasih Efek Rumah Kaca Pandai Besi, kalian adalah Pelangi untuk musik Indonesia.
Comments
Post a Comment