China Oh China

Inspirasi Bisnis :: Pengalaman di MLM Tianshi


Inspirasi Bisnis Tianshi -- Berpikir Positif


Sejak tahun 2005 sampai 2008, saya tergabung ke dalam usaha distributor dengan metode MLM (multi-level-marketing) asal China, Tiens atau disebut juga Tianshi. Saya pernah mengalami masa-masa menawarkan multivitamin asal China ini kepada banyak orang, terutama kepada orang-orang yang saya tidak pernah kenal sebelumnya. Kalau istilah MLM itu namanya prospecting. Ungkapan ‘See you at the top’ dan ‘salam dahsyat’ jadi ungkapan jargon sehari-hari saat itu setiap kali bertemu teman-teman seperjuangan. Yang bisa saya ambil dari pengalaman bisnis MLM ini adalah cara berpikir positif untuk membangun usaha bahkan di setiap segi kehidupan kita. Cara berpikir positif itu digunakan para penggiat MLM ketika menawarkan produknya sehingga walau ditolak calon konsumennya, mereka bisa tetap tersenyum dan bersyukur setiap harinya.


Inspirasi Bisnis -- Tidak Antipati Terhadap MLM Tianshi


Dari dulu saya bukanlah orang yang anti pati dengan bisnis MLM, ya buktinya mau dan tergabung jadi distributor MLM Tianshi. Bahkan pernah sangat serius menggelutinya karena faktor bakat.. bakating ku butuh hahahaha :)

Nah, kembali ke jaman itu, saya pernah cukup berhasil mempunyai penghasilan dari bisnis MLM asal China ini. Mempunyai downline lebih dari 1.000 orang, walau yang aktif kurang dari 20 % -nya. Ya pokoknya reward mobil mewah saja sudah hampir di depan mata hehehe. Namun, selama beberapa tahun ke belakang saya memilih menjadi member pasif disebabkan ada beberapa faktor yang saya kurang sepakat dengan beberapa pemimpin di sana, yang tidak tepat jika dijelaskan di sini, mengingat masih banyak yang berjuang di bisnis MLM seperti saya, dan menjadikannya penghasilan utama, mungkin pemimpin-pemimpin di usaha MLM saya dulu itu pun hanya sedang khilaf saja. Jadi, saya hormati untuk setiap perjuangan teman-teman penggelut bisnis MLM di manapun kalian berada. Salut untuk kegigihan dan mental kalian sampai hari ini, saya tahu benar rasanya seperti apa jadi penggiat bisnis MLM. Bagaimana rasanya ditolak dan kemudian kembali bangkit untuk pertemuan berikutnya. Selamat berjuang teman-teman. Tetaplah istiqomah, sekarang saya fokus dulu jadi tukang kripik aja perjuangannya. Mungkin kalau kondisi di Tiens sudah kondusif pemimpin-pemimpinnya, saya mau aktif lagi. Saya masih menggunakan produk Tiens beberapa kali untuk menjaga kesehatan tubuh, dan memang manjur kok. Yang jelas kita akan tetap berjuang di dunia bisnis apapun. :)



Selain pemimpin-pemimpin yang mungkin khilaf tadi, ada juga beberapa pemimpin / upline sekaligus mentor saya di bisnis MLM yang saya hormati hingga hari ini atas segala perjuangan hidupnya. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Handry Wiguna, Bapak Then Fung Yung, Bapak Louis Tendean, dan Bapak Rudy.M.Noer. Terimakasih telah membimbing saya dengan banyak ilmu marketing yang sampai hari ini menjadi bekal untuk saya dalam banyak aspek kehidupan, seperti menjual produk dengan hati yang tulus dan membangun bisnis dengan integritas yang baik. Pantang menyerah ketika ide kita ditolak, dicuri, dikecilkan. Berbuat baik dan sikap melayani seutuhnya pada konsumen. Mohon maaf jika banyak merepotkan semasa dulu hingga sekarang.

Terimakasih juga pada downline-downline saya dahulu dan sekarang, yang pernah mengalami side by side berjuang bersama saya membangun bisnis ini. Yang hari ini masih berjuang, semoga dimudahkan usahanya. Yang sudah tidak berjuang di bisnis MLM, semoga dipertemukan jalan rejeki yang lebih baik. Amin.


Inspirasi Bisnis -- MLM Haram atau Halal ?


Kalau soal haram dan halalnya bisnis MLM, ada beberapa pendapat ulama mengenai hal itu. Namun yang saya yakini dan pahami, bisnis MLM insyaAllah halal, selama produknya jelas. Kalau produknya multivitamin, pastikan terdaftar di MUI dan BP.POM. Setahu saya yang haram itu adalah konsep bisnis dengan jenjang distribusi binary / money game, dan sudah tentu produknya tidak jelas bahkan tidak ada. Teman-teman juga harus hati-hati jika ingin menggeluti usaha MLM atau membeli produk MLM. Ada asosiasi yang menaunginya, namanya APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia), nah MLM yang tidak terdaftar di APLI mending dijauhi. Ya segitu kiranya pengalaman dan informasi tentang hukum bisnis MLM yang saya bisa bagikan. Lebih jelasnya coba di googling dan tanya ustadz terdekat saja hehehe.

Jadi teman-teman jangan terlalu mudah nyinyir kepada bisnis MLM atau orang-orang yang menjalankan MLM. Jika orang-orang yang menjalankan MLM itu cara menawarkan produk atau bisnisnya kurang baik pada teman-teman atau cenderung seperti spamming, saya rasa ada baiknya kita untuk mengingatkannya bahwa kita punya hak untuk menolak. Namun jika caranya baik, cobalah didengarkan terlebih dahulu, mungkin saja ada inspirasi bisnis yang bisa kita ambil dari situ, atau bisa juga produknya kita butuhkan. Jangan salah kaprah antara bisnis MLM dengan money game seperti saya bilang sebelumnya. Toh bukan di bisnis MLM saja terjadi pola spamming. Di dunia periklanan televisi, radio, online sekalipun spamming itu selalu ada. Jadi saya pikir bukan MLM-nya yang salah, namun oknumnya yang salah menjalankan bisnis MLM-nya dengan pola spamming. Selama pelaku MLM tidak spamming, saya yakin itu adalah salah satu pilihan bisnis yang baik buat yang menjalankannya dan yang ditawarkannya.


Inspirasi Bisnis Tianshi -- Jatuh Cinta Pada China


Dari pengalaman kurang lebih 3 tahun menjalankan bisnis MLM Tianshi secara aktif, ada satu hal yang selalu saya teringat dan juga selalu terlewatkan momentumnya. Yaitu ketika para distributor yang berhasil mencapai omzet tertentu, bisa pergi berlibur gratis ke China dalam rangka konferensi distributor sedunia biasanya. Nah, sebelnya lagi setiap kali OPP atau pertemuan distributor se- Indonesia, suka diputar dokumentasi filmnya ketika distributor-distributor dari Indonesia yang berhasil itu ke China, menikmati suguhan di sana dengan segala kebaikannya.

Dan dari rentang waktu 3 tahun itu, walaupun saya menikmati penghasilan yang cukup lumayan dari bisnis MLM Tiens ini, saya tak pernah berhasil berangkat ke China. Kadang karena waktunya bentrok dengan jadwal saya membangun jaringan downline di luar kota, atau kadang juga karena syarat omzet bulan berjalan saya ga nyampe target, atau ngurus usaha lain yang saya kembangkan di luar MLM. Ya pokoknya ga pernah berjodoh. Tapi, saya sudah terlanjur jatuh cinta sama keindahan negeri China ini. Pengen banget merasakan salju di Shanghai, atau sekedar jalan kaki di Forbidden City, dan juga melihat Great Wall dengan mata kepala sendiri. Ah agak kekih pokoknya mah, sampai saya pasif dari bisnis MLM Tianshi ini pun, saya ga nyampe-nyampe tuh ke China.


Ternyata Allah SWT punya rencana lain untuk saya pergi ke negeri China, akhir tahun 2011 saya kesampean juga ke China, dengan perasaan dan rejeki yang lebih baik. Saya sampai ke negeri China sebagai pemilik Maicih untuk liburan akhir tahun. Jadi distributor MLM Tiens tahun 2005, jatuh cinta pada negeri China sejak saat itu, tahun 2008 mulai pasif dari Tiens, lalu usaha Maicih tahun 2010, sampai ke negeri China tahun 2011. Rencana Allah itu memang luar biasa. Yang perlu kita lakukan hanyalah terus berusaha dan berdoa sampai mimpi kita menjadi nyata.



Comments